Ringkasan Hasil Pengkajian Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa Genetik (PRG) Corynebacterium glutamicum KCCM 80365 untuk Memproduksi L-Valin, Protein Sel Tunggal, dan Bahan Pupuk Organik Berbentuk Cair

Status: Open
Open: 14/Apr/2025
Close: 14/Jun/2025

Bakteri Corynebacterium glutamicum KCCM 80365 adalah produk rekayasa genetik dari C. glutamicum ATCC 14067. Bakteri PRG tersebut dimiliki oleh CJ Cheil Jedang Korea dan akan digunakan oleh PT. Cheil Jedang Indonesia untuk memproduksi L-Valin sebagai produk utama dan produk sampingnya berupa protein sel tunggal dan bahan pupuk organik berbentuk cair. Uji coba penggunaan bakteri PRG C. glutamicum KCCM 80365 pada Fasilitas Uji Terbatas (FUT) di Regional Technical Center (RTC) Pasuruan PT. Cheil Jedang Indonesia memberikan hasil sebagai berikut: (1) bakteri PRG memproduksi L-Valin lebih tinggi daripada bakteri non-PRG (parental strain); (2) produksi L-Valin dari bakteri PRG menghasilkan produk samping berupa protein sel tunggal yang memenuhi standar protein sel tunggal untuk pakan; (3) produksi L-Valin dari bakteri PRG menghasilkan produk samping berupa cairan yang dapat digunakan
sebagai bahan pupuk organik berbentuk cair.

https://indonesiabch.menlhk.go.id/v3/wp-content/uploads/2025/04/RF_Ringkasan-Pengkajian-C.-glutamicum-KCCM-80365-memproduksi-L-Valin-protein-sel-tunggal-bahan-pupuk-organik-1.pdf

Share:

Berikan Tanggapan

2 Responses

  1. Jagung hasil PRG yang tahan terhadap hama Lepidoptera (seperti ulat grayak) mengurangi kerusakan tanaman, sehingga hasil panen lebih stabil dan berkualitas tinggi.Karena jagung sudah memiliki ketahanan alami terhadap hama, penggunaan insektisida menjadi jauh lebih sedikit, yang berarti pengeluaran untuk pestisida berkurang. Demikian juga dengan jagung PRG yang toleransi terhadap glifosat, petani bisa mengendalikan gulma secara efektif tanpa merusak tanaman jagung. Ini membuat manajemen lahan menjadi lebih mudah dan hemat tenaga kerja. Sehingga jagung yang mempunyai sifat unggul yaitu ketahanan hama dan pengendalian gulma yang efektif meningkatkan jumlah dan kualitas hasil panen per hektare.
    Dengan hasil panen yang lebih banyak dan biaya produksi lebih rendah, keuntungan bersih petani bertambah.

  2. Jagung hasil PRG yang tahan terhadap hama Lepidoptera (seperti ulat grayak) mengurangi kerusakan tanaman, sehingga hasil panen lebih stabil dan berkualitas tinggi. Jagung yang sudah memiliki ketahanan alami terhadap hama, otomatis penggunaan insektisida menjadi jauh lebih sedikit, yang berarti pengeluaran untuk pestisida berkurang. Demikian juga dengan jagung PRG yang toleransi terhadap glifosat, petani bisa mengendalikan gulma secara efektif tanpa merusak tanaman jagung. Ini membuat manajemen lahan menjadi lebih mudah dan hemat tenaga kerja. Sehingga jagung yang mempunyai sifat unggul yaitu ketahanan hama dan pengendalian gulma yang efektif meningkatkan jumlah dan kualitas hasil panen per hektare.
    Dengan hasil panen yang lebih banyak dan biaya produksi lebih rendah, keuntungan bersih petani bertambah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *